I just feel like sharing this song tonight.™
Saya pertama kali mendengarkan lagu ini, ya, tentu, waktu saya masih kecil. Ebiet G Ade adalah salah satu musisi yang digemari ibu saya, di luar Broery Marantika dan Bimbo, jadi beliau sering menyetel lagu-lagu Ebiet. Namun demikian, klip lagu ini baru saya ketahui pada pertengahan dekade 2000an. Mungkin sekitar 2005 kali ya. Pikir saya kala itu, astaga, klip apaan ini? Cheesy! Kaya sinetron! Bayangkan, cewek cantik halus mulus dan seorang pria yang…halah, lupakan, berboncengan naik sepeda dan seterusnya. Tidak layak bagi seorang musisi legendaris macam Ebiet G Ade!
Rupanya, ada klip lain untuk lagu yang sama, yang belum lama ini saya temukan.
…dan lebih menohok. 😐
Anak gadis model video klip ini…senyumannya…maut…epik, dan sungguh berkesan…kalau saya ada di posisi anak laki-laki yang berlarian mengejarnya, barangkali saya akan jatuh ke dalam jurang melankolia berhari-hari lamanya…
Dan ya, seperti kata Tuan Alex di komentarnya di thread Facebook saya, gambaran pria pengangguran yang termenung meratapi langit-langit pada transisi era 80 dan 90an, ketika handphone belum sampai ke level akar rumput masyarakat Indonesia, serta sepasang anak kecil dengan dandanan laiknya anak-anak pada dasawarsa 1980an, tentunya membuat saya, yang menggemari hal-hal retro ini, memberi nilai plus kepada video klip tersebut. 😀
.
.
PS: picture is taken from the Youtube video.
Dunia memang mesti berakhir pada tahun 2000.
Lah, jangan dong. Muse ga bisa berkembang nanti. 😦
yang gandeng cewek itu pakai kaos jersey Inter Milan!! 😈
Yang mana? 😕
itu tuh, yang ngenggandeng si cewe pake sepeda…
*sayang buta warna*
Manteb BGT Videonya….