“Eh Dina, besok Sabtu ketemuan yuk!”, kata Andi pada Dina.
“Boleh boleh, di mana jam berapa?”
“Jam 11 bisa ga? Di bawah jam besar di taman kampus?”
“Sip deh, jam 11 di sana ya. See you!” ujar Dina sambil berlari ke kelas.
.
Sabtu, jam 1 siang. Dina tidak pernah datang.
Dan mereka pun perlahan-lahan semakin menjauh, bagaikan kelopak bunga sakura yang jatuh dari dahannya dengan kecepatan 5 centimeters per second. #eaaa
eh OOT mar kok itu linknya jadi banyak toh???
Lah manakutahu, situ ga publish-edit-publish-edit berkali-kali? 😕
Biarin aja lah 😛
Dina ngambek karena menunggu dari jam sebelas hingga jam dua belas siang, yg janji tak datang-datang.
Andi datang jam satu kurang sepuluh tanpa merasa bersalah. Lalu pulang jam dua siang, ngambek karena Dina tak datang-datang.
Oh tidaklah. Andi sudah menunggu dari jam 11, nunggu sampe jam 1. 😛
Dina menunggu jam 11 siang di bawah terik matahari.
Andi menunggu jam 11 siang di bawah guyuran hujan.
Mereka berdua menunggu di taman yang sama, di bawah jam besar yang sama, di kampus yang sama
……….
…..
Sayangnya tak ada pohon Sakura
Oh itu udah nonton, tapi yang versi Jepang. Anyway, yang ini beda lah 😛
Situ lagi galau yah…..
😆
Tampaknya tema cowok-cewek dan quote yang berhubungan dengan 5 CMPS emang bikin kesan galau ya. Padahal ga lho. 😕
Memang sengaja dibikin demikian untuk menjebak komentator-komentator yang suka mengaitkan banyak hal dengan kegalauan 😈dan tampaknya saya mengacak-acak jebakan buatan sampeyan 😆Orang Jawa bilang, itu “kuthuk marani sundhuk” :-“
… 10 tahun kemudian, Andi jadi bintang iklan pewangi pakaian sedangkan Dina bintang sinetron yang kurang laku lagi..
Andi kecewa, lalu memilih pacaran dengan Dwight. Mereka berdua jadi duet yang mengerikan di kotak penalti lawan.
Kisah yang berakhir bahagia. :p
@Takodok!
Terima kasih atas doanya… *eh*
@dnial
Tapi tetap lebih bahagia Teddy dan Ole! \m/
by the way, Andi is creepy loh *penting ini* 😛
dan Dina Lorenza itu cantik.
Hah, kok creepy?