Warning: banyak foto.
I have never attended any professional football match. I live too far away from big national stadiums to watch the national team, I don’t have any club to support in Indonesia, I don’t watch Indonesian football league, and I never go to stadium to watch one due to my fear of hooliganism, which is prominent in Indonesia. And this Friday night I watched one for the first time. 😀
OK switch to Bahasa Indonesia.
Jadi Rabu minggu ini saya membaca berita di Straits Times dot com bahwa Jumat malam akan ada pertandingan sepak bola persahabatan menyambut Piala AFF 2010 di Indonesia dan Vietnam, antara timnas Singapura dan Laos di Stadion Jurong West, satu kilometer saja kira-kira dari apartemen saya. Ini bukan stadion besar macam Gelora Bung Karno atau Gelora Sriwijaya. Kapasitasnya hanya 3,200, dan tempat duduk buat penonton hanya ada di satu sisi lapangan. Namun karena kebetulan dekat, dan saya juga sedang jenuh, dan harganya mumpung cuma SGD 6 (sekitar IDR 40,000), kenapa ndak nonton? 😛
Pertandingan dimulai jam 07.30 PM waktu setempat. Saya ke stadion pukul 06.30 PM, beli tiket (plus kehilangan duit satu dolar sepuluh sen gara-gara vending machine rusak), lalu pergi beli nasi lemak di Pioneer MRT Station di seberang jalan, lalu kembali ke taman dekat stadion, makan di situ, baru masuk ke stadion. Saya pas dapat tempat duduk persis di tengah, tribun bawah, dekat suporter-suporter (kayanya dari suporter resmi FAS) yang mayoritas berbahasa Melayu, walaupun ada beberapa orang Cina-nya juga. Mereka ini rame banget, bercanda dalam Bahasa Melayu, dan sering menyemangati pemainnya juga dalam Bahasa Melayu. 😆 Yang saya sayangkan cuma satu: waktu lagu kebangsaan Singapura “Majulah Singapura” berkumandang, tidak ada yang menyanyi dengan keras. Padahal kalau mereka nyanyi keras, saya mau ikutan nyanyi. 😆 Dan ya, aneh juga melihat bule-bule seperti Aleksandar Duric dan Mustafic Fahrudin mengepalkan tangan di dada ketika lagu berbahasa Melayu berkumandang. Mungkin sama seperti melihat Christian Gonzalez bernyanyi Indonesia Raya ya. 😛 Oiya, saya juga dikasih apa-sih-itu-namanya-dua-balon-buat-dipukul-pukulin-itu.
Saya ndak bisa kasih komentar banyak tentang jalannya pertandingan, maklum penggemar amatiran. 😳
Yang saya bisa laporkan cuma bahwa mereka sama-sama memakai pola 4-4-2. Mereka sama-sama banyak bermain sayap, dan Singapura sering bermain change side. Dan ya, hasil akhir bisa ditebak, 4-0 untuk Singapura. Gol-gol berurutan dicetak oleh Noh Alam Shah, Agu Casmir, Fazrul Nawaz, dan Agu Casmir lagi dari titik penalti. Saya lupa gol pertama gimana kejadiannya. Gol kedua hasil tendangan (salto?) Casmir saat kemelut pasca tendangan penjuru. Gol ketiga hasil operan Casmir, yang dikepung back Laos, yang lalu ditembakkan Nawaz, yang berdiri bebas. Gol keempat terjadi dari kotak penalti setelah didorong jatuh dari belakang oleh back Laos.
Sisanya saya kasih foto-foto saja ya. Maaf kalo fotonya banyak yang kabur, maklum tangan suka getar. 😛 Tapi ya lumayan ini lah bisa nonton bola, walaupun bukan tim yang saya jagoi. Anggap saja pelipur lara gara-gara sayandak bisa nonton Piala AFF nanti, toh Singapura dan Laos ini juga partisipannya. Jadi, buat yang mau menonton nanti, ya selamat menyaksikan. 😉
Hidup Indonesia! 😀 gini-gini saya masih punya nasionalisme, walaupun musiman
- Ini tiketnya…
- Tim Laos sedang pemanasan
- Tim Singapura sedang pemanasan
- Bendera Singapura dan Laos dibawa masuk
- Bendera Singapura dan Laos dibawa masuk
- Bendera Fair Play
- Upacara pembukaan
- Ini apa sih namanya? Balon dua buat dipukul-pukulin gitu?
- Tendangan bebas buat tim Laos
- Jurong West Stadium dipandang dari tribun penonton. Di seberang itu sudah apartemen.
- Gol pertama oleh Noh Alam Shah
- Gol pertama oleh Noh Alam Shah
- Pendukung Singapura bersorak-sorai pasca gol pertama
- Ada yang cedera
- Gol kedua oleh Agu Casmir
- Gol kedua oleh Agu Casmir
- Kursi cadangan tim Singapura
- Kursi cadangan tim Laos
- Agu Casmir bersiap melakukan tendangan penalti
- Agu Casmir bersiap melakukan tendangan penalti
- Gol keempat oleh Agu Casmir
- Upacara penutup
Pulang mampir ke supermarket, eh kok ada pembeli lain tanya saya pake Bahasa Cina, terpaksa jurus “I’m sorry, I can’t speak Chinese” diparalel dengan senyuman maut keluar lagi. 😛
Sampe rumah, hujan deras. Hallelujah!
:-*
>:D<
Pengalaman menarik ini, sesekali boleh juga tho lihat pertandingan sepak bola langsung gini, selingan setelah capek coding 😀
*soktau.com*
//lihat katagori//
Kirain ini cerita sampeyan pertama kali main bola (sebagai pemain, bukan penonton).
*tertipu judul*
@Tuan Adan
Saya malah kangen coding Tuan, bosan ngetik report 😦
@AnDo
Udah diganti tuh, puas?? Puas??? 😈 😆
Reportase berupa gambar yang sangat menarik. 🙂
Apa gak ada foto suporter cewek yg seksi gitu?
@Zeph
Makasih oom… 😀
@Ceritaeka
Ada satu cewek seksi yang saya foto, dianya ada di pinggir lapangan, kayanya seleb atau sapa gitu. Tapi dianya di sana cuman bentar, dan saya cuman bisa foto blurry, lalu dia masuk ruang bawah tribun. Habis itu saya konsen ke bolanya, ndak begitu mengamati kiri kanan 😆
Lah gol yang ketiga mana?
Ga kepotret
E itu nick name bener, P. Guru? Bukan O. Guru? 😕 *halah*
Apa itu O. Guru? 😕 *ga ngeh*
^
O guruuuuuu nyanyikanlah…katakan padanya, aku rindu… 😆 *Farid Hardja misheard*
I’ve been exploring for a bit for any high-quality articles
or blog posts in this kind of space . Exploring
in Yahoo I ultimately stumbled upon this site.
Studying this information So i am happy to exhibit that I’ve a very good uncanny
feeling I came upon exactly what I needed. I such a lot
certainly will make sure to do not overlook this web site
and give it a look regularly.