BUKAN BUAT ANAK-ANAK!!!!
Beberapa hari yang lalu Alm Gentole (yang almarhum bukan orangnya, tapi blognya ) memberi tahu sebuah film, I Can’t Think Straight. Well, di postingannya setelah bangkit kembali dia memang bilang kalo di suka Sheetal Sheeth sih . Anyway, saya belum nonton itu film, katanya sih tentang kehidupan sepasang lesbian asal Timur Tengah. Well, kita sama-sama tahu kebudayaan Timur Tengah seperti apa, jadi saya mengira ini bakal jadi film cinta dengan bumbu topik sosial (budaya asal). Karena filmnya sulit dicari, jadilah saya nonton trailernya dulu. Dan…
Astaga!!! ๐ฏ (Indonesian mode)
Oh my God!!! ๐ฏ (American mode)
Jesus Christ!!! ๐ฏ (British mode)
Astagfirullah!!! ๐ฏ (Arabic mode)
Oh mijn God!!! ๐ฏ (Dutch mode)
Wahlaueeeee… ๐ฏ (Singaporean mode)
Banyak adegan menjurus sex. ๐
Jangan salah tangkap dulu. Kalau Anda benar-benar kenal saya Anda akan tahu barang seperti apa yang saya koleksi. Call me conservative or whatever, namun buat saya topik cinta dan sex itu tidak bisa disatukan dalam film atau karya sastra apapun. Pada kasus kebanyakan mereka berdua mutually exclusive, kalau disatukan bisa merusak kenikmatan. ๐
Ambillah contoh lain. City of Angel. Saya termasuk telat nonton film itu secara lengkap, baru menyelesaikannya 2008 di tempat teman. Bagian awal, OKlah. Malaikat yang jadi manusia. Elhakok ternyata di tengah-tengah ada adegan sex antara Nicolas M…eh Nicolas Cage dengan Meg Ryan. Saya jadi langsung ilfil.
Nah, menurut saya, entah karena terdoktrin atau apa, video klip dari lagu “Because I’m A Girl”-nya K.I.S.S itu baru bisa jadi film cinta yang bagus, tentang pengorbanan seorang lelaki terhadap kekasihnya. Memang ga masuk akal (ga ada bekas operasi!), dan lagunya menye-menye, tapi ya biarlah .
Malena itu beda lagi. Itu sih cenderung ke nafsunya si Renato, jadi saya masih bisa menikmati filmnya. Sangat menikmati.
Hanya pada kasus yang sangat jarang saya menemukan film yang bisa menyatukan kedua unsur secara ciamik. Konon pada tahun 2005 saya pernah nonton sebuah film Korea, entah judulnya apa. Sebetulnya sih itu film semi, tapi unsur cinta sangat kuat di sana, dan saya bisa menikmati kedua macam adegan tersebut. C’mon, masa sutradara film pr0no bisa mengalahkan sutradara film biasa?
Konsep ideal saya yang lain adalah cinta dan sex yang megah, yang dilandasi motivasi besar seperti pemenuhan kehendak Tuhan untuk menguasai dunia. Breed and we shall conquer. Ini pernah saya temukan di sebuah komik yang ditulis Rozenesia di sini, kalau ga salah Chapter 6 atau 7, ketika di cerita tersebut manusia tinggal 2 orang, laki-laki dan perempuan, dan mereka harus beranak-pinak supaya manusia tidak punah. Dan, ya, ending dari The End of Evangelion sebenarnya bisa jadi latar belakang cerita yang bagus untuk dilanjutkan dengan adegan “itu”, cuman nanti dibilang underage blahblahblah.
Yah, just my EUR 101.54
PS: setelah ditinjau kembali ke atas, sepertinya ini menjadi pertarungan Asia Timur vs Dunia Barat
*kesummon trekbek*
*ngantuk, males komen serius*
Nebak judul filmnya:
1. La Belle
Kisah cinta lelaki penulis yang jatuh cinta pada wanita depresi hingga melakukan apa saja buat sang wanita, termasuk menyalahkan si mantan kekasih wanita itu dan bermaksud membunuhnya. Sampai film habis, aku belum bisa nebak si penulis cinta buta pada si wanita atau hanya terobsesi pada tubuh aduhai nya?? unik dan bikin bingung.
2. Sweet Sex and Love
Film softcore yang hot dan bikin mikir penonton yang tertarik dengan hubungan cinta dan seks. Si tokoh cewek dgn gampangnya mutusin pacar lamanya hanya karena tertarik scr seksual dgn tokoh utama pria. Setelah kumpul kebo beberapa lama, barulah mereka berdua menyadari kalau mereka tak cocok satu sama lain.
Akhir filmnya sama dgn yg diatas. Sang cewek tak tahu dia beneran cinta sama di cowok walaupun si cewek tahu kalau dia “tidak tak suka” kepada si cowok. Bingung khaannn…
3. Gak tau. mungkin belom nonton dan kalah pengalaman soal beginian sama lambrtz-san…………..
Oh, saya masih di bawah umur. Belumlah genap kepala duwa. Jadi tiada baik postingan ini buat jantung awak.
*Ctrl+W*
nambahin, ” astagadragon!”
betul, sayang ga ada filmnya dulu sempat nyari2 ada film-nya ato ngga, ternyata ga ada ๐
gyahahaha… emang sih, kalo mengikuti ceritanya ๐
๐
sumpah ngakak baca yg itu
btw,
maksudnya piye toh?
jadi kalo barat itu “make love” –> cinta itu dibuat
kalo timur itu “senggama” –> cinta itu disatukan? ๐
@rozenesia
Selamat tidur ๐
@Ando-kun
…sepertinya bukan semua. Itu film aneh, saya ga ngerti jalan ceritanya (la ga ada subtitlenya ). Endingnya si cowok nyekik si cewek sampe mati terus dia, sambil bawa mayat ceweknya, jalan ke laut, bunuh diri. Aneh… ๐
@Presiden AS
Saya waktu nonton film Korea itu lebih muda daripada sampeyan sekarang
@Arm
Walah ๐
Jangan-jangan malah kaya sinetron ๐
๐
Maksudnya, film yang saya cerca film barat semua, sedangkan film yang saya jadikan contoh (kecuali Malena) film Asia Timur ๐
huehehe, coba nonton film Indie (bukan India alias Bollywood). Ngomong-ngomong soal Barat vs Asia Timur, nyatanya Julio Medem bisa sorot adegan ereksi secara eksplisit tapi tidak vulgar (Lucie el Sexo). Sedang Ang Lee bisa bikin adegan seks 10 menit (kagak disensor untuk versi pasar Eropa) yang bikin mules minimal 10 hari.
Ada film Jepang (Ai no corrida) yang bikin heboh waktu baru keluar tahun 1976. Sesudah puyeng nonton di tipi, dikasih pengumuman bahwa itu berdasarkan kejadian nyata pula, fantasi Jepang memang aneh… http://wondersinthedark.wordpress.com/2009/07/11/ai-no-corrida-no-20/
Yang merasa tidak siap harap jangan buka link di atas.
Wah makasih infonya, nanti saya lihat deh ๐
(hail old WP smileys! )
*lihat wiki*
ALAMAK!!! ๐ฏ
Sada Abe!!! ๐ฏ
I quit.
Girl Material, chapter 7.
I HAPPEN TO BE AN EXPERT ON THIS MATTERwah kurang info seeh aku tentang film udah lama ga ga ngamati.jadi mengamati itu film ya tentu ada misikah mengamati film tsb.?
@Pak Guru
Nah, itu dia ๐
What matter? “Beranak-pinak” matter? ๐
@kawanlama95
Misi? Ada, biar senang.
a female friend said: “apanya yang astaghfirullah?”
Adegan yang menjurus ke sex di trailernya.
(diitalickan sebagai penekanan)
Masa waktu liat trailer, skip ke tengah, tahu-tahu adegan percumbuan. C’mon man, I was expecting something “less filthy” and “holier”. ๐ฆ
Anyway itu kan cuma hiperbola-isasibut really…cuma menjurus…far from hardcore…dan yah adegan itu cuma ada dua; and last for less than 3 minutes…selainnya hanya dialog panjang tentang mengapa cewek Libanon yang tercerahkan suka cowok Kristen dan bagaimana orang Libanon mendua soal Israel dan Palestina. To me, it’s Sheetal that looks gorgeous; I didn’t know she was an Indian-descent until Google told me that. I thought she was an Arab. ๐ฆ
Aku udah nonton film i can’t think straight filmnya bagus banget, ceritanya juga penuh intrik pokonya ga yesel deh punya koleksi film ini, klo ada yang punya info mp3 lagunya tolong kabarinnya, thx
Kayaknya postinga Kayla gue gak dibaca deh…
baru tau selera lu begindang booow ๐